Rabu, 05 April 2017

Pembahasan Subneting

SUBNETING
Subnetting merupakan suatu proses untuk memecah jaringan(IP Address jaringan) menjadi  sub jaringan yang lebih kecil atau metode yang dilakukan untuk membagi blok setiap alamat IP address menjadi beberapa blok IP address.
Tujuan Subneting
a.    Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan sehingga memaksimalkan penggunaan IP Address.
b.    Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
c.    Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network

Istilah Yang Digunakan Dalam Subneting

1.    Network Address
Network Address merupakan sebuah alamat IP address yang dipakai untuk mewakili dari sekumpulan host yang tergabung dalam sebuah jaringan. Fungsi Network Address yaitu untuk menandai sebuah network agar dapat dibedakan dengan network yang lain. Network address juga digunakan untuk mengirimkan paket dari LAN ke LAN atau jaringan satu ke jaringan lain.

2.    Broadcast Address
Broadcast Address merupakan alamat yang digunakan untuk mengirim paket ke semua host yang ada pada sebuah jaringan/LAN. Broadcast address tidak diperuntukan untuk untuk mengirim paket ke jaringan lain.
Contoh broadcast address seperti siaran televisi dan radio. Dimana stasiun siaran melakuakan siaran terus menerus tanpa mempedulikan apakah ada pesawat televisi ataupun radio yang memonitoring siaran tersebut. Dan dapat juga dianalogikan seperti orang yang membagikan kartu ucapan lebaran kepada siapa saja yang lewat di sebuah jalan, tanpa mempedulikan siapa penerimanya.
3.    Subnet Mask
Subnetmask merupakan angka 32 bit binner yang digunakan untuk memisahkan antara Network Identifier (Net-Id) dengan Host-Id pada jaringan. Net-Id bernilai 1 dan host-Id bernilai 0.
4.    Classless Inter-Domain Routing (CIDR)
CIDR (Classless Inter-Domain Routing) merupakan bilangan yang digunakan untuk mengalokasikan jumlah alamat yang ada pada blok tertentu. Misal 192.168.0.0/24, pada contoh tersebut yang merupkan CIDR adalah "/24" yang
disebut juga dengan notasi. 
5.    Host valid / IP valid
Host valid / IP valid merupakan alamat (IP address) yang dapat digunakan oleh host. Misalnya IP address 192.168.1.0/24, maka host jumlah host valid nya adalah 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254. Sedangkan Ip address pertama 192.168.1.0 merupakan Network address dan IP address terakhir  192.168.1.255 merupakan broadcast address

Contoh Soal Subnetting Class C


IP Address : 192.168.1.0/24
Penyelesaiain
IP address : 192.168.1.0/24
Dari contoh soal di atas, maka dapat dicari:
a.    Subnet mask binner = 11111111.11111111.11111111.00000000
b.    Subent mask decimal = 255.255.255.0
c.    Jumlah subnet = 2^0 = 1
d.    Jumlah host/subnet = 2^8 = 256
e.    Jumlah host valid/subnet = 256 - 2 =254
f.     Blok Pertama: (total host 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255)
g.    Network address = 192.168.1.0
h.    Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254
i.      Broadcast address = 192.168.1.255
Pejelasan.

1.    Subnet Mask Binner (SM Binner)

Jumlah bit binner pada IP address yaitu 32 bit, yang terbagi dari 4 oktet. Setiap oktet terdiri atas 8 bit yang dibatasi dengan titik atau dot. Berdasarkan CIDR atau notasi yang digunakan pada soal menggunakan /24 (notasi 24). Maka didapatkan  Subnetmask binner  11111111.11111111.11111111.0000000

2.    Subnet Mask Desimal (SM Desimal)

Subnet mask desimal merupakan konversi dari subnet mask binner. Subnet mask binner adalah 11111111.11111111.11111111.00000000, maka subnet decimal yang didapatkan yaitu 255.255.255.0

3.    Jumlah subnet

Karena sebnetting ini dilakukan pada kelas C, maka NET ID adalah tiga oktet pertama dan satu oktet terakhir merupkan HOST ID.
Untuk  menetukan jumlah blok pada sebuah IP address yaitu jumlah bit 1 pada HOST ID. Karena pada HOST ID tidak terdapat bit 1, maka jumlah blok pada ip address tersebut adalah 2^0 = 1.

4.    Jumlah host/subnet

Cara penghitungan jumlah host ini merupakan kebalik dari perhitungan jumlah subnet. Untuk mencari jumlah host, yang perlu diperhatikan adalah jumlah bit 0 pada SM Binner diatas.
Karena pada SM BInner tersebut terdapat 8 bit 0, maka jumlah host nya adalah 2^8 = 256.

5.    Jumlah Host valid/subnet atau IP Valid/subnet

Jumlah total range IP address diatas adalah 256 yang terdiri atas 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255; Untuk menentukan IP valid, maka Jumlah Host - 2 (network address dan broadcast address). Jadi Karena pada ip address terdapat 3 jenis address, yaitu network address, broadcast address, dan IP valid.
Maka IP address tersebut dibagi menjadi 3 bagian, yaitu 192.168.1.0 sebagai network address, 192.168.1.255 sebagai broadcast address, dan yang menjadi range IP valid adalah 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254;

Contoh Soal dan Pembahasan Subnetting IP Address Kelas C, B dan A
A.   Subnetting kelas C
IP address yang disubnetting yaitu 192.168.10.0/26
Subnet mask binner = 11111111.11111111.11111111.11000000
Subent mask decimal = 255.255.255.192 {didapat dari (2^7) + (2^6) = 192 }
Jumlah Subnet = 2^2 = 4
Jumlah host/subnet = 2^6 = 64
Jumlah host valid/subnet = 64-2 = 62
Tabel IP Address 192.168.10.0/24
No Subnet
Network Address
Host Valid
Broadcast Address
1
192.168.10.0
192.168.10.1 s/d 192.168.10.62
192.168.10.63
2
192.168.10.64
192.168.10.65 s/d 192.168.10.126
192.168.10.127
3
192.168.10.128
192.168.10.129 s/d 192.168.10.190
192.168.10.191
4
192.168.10.192
192.168.10.193 s/d 192.168.10.254
192.168.10.255


Penjelasan dari cara perhitungan diatas:
a.    Subnet mask binner (SM Binner)
Jumlah bit binner pada IP address adalah 32 bit, yang terbagi atas 4 oktet. Setiap oktet terdiri atas 8 bit yang dibatasi dengan titik atau dot. Berdasarkan CIDR atau notasi yang ditentukan diawal perhitungan tadi, yaitu /26. Maka bisa ditentukan bahwa Subnetmask binner adalah 11111111.11111111.11111111.11000000;
b.    Subnet mask decimal (SM Decimal)Subnet mask desimal merupakan konversi dari subnet mask binner. Karena Subnet mask binner adalah 11111111.11111111.11111111.11000000, maka subnet decimal 255.255.255.192;
c.    Jumlah subnet
Karena sebnetting ini dilakukan pada kelas C, maka yang merupakan NET ID adalah tiga oktet pertama dan satu oktet tersisa merupkan HOST ID. Untuk menetukan jumlah blok pada sebuah IP address adalah jumlah bit 1 pada HOST ID. Karena pada HOST ID tidak terdapat bit 1, maka jumlah blok pada ip address tersebut adalah 2^2 = 4.
d.    Jumlah host/subnet
Cara penghitungan jumlah host ini merupakan kebalikan dari perhitungan jumlah blok. Untuk mencari jumlah host, yang perlu diperhatikan adalah jumlah bit 0 pada SM Binner diatas. Karena pada SM Binner tersebut terdapat 8 bit 0, maka jumlah host nya adalah 2^6 =64 .
e.    Jumlah Host valid/subnet atau IP Valid/subnet
Jumlah total range IP address diatas adalah 64 yang terdiri atas 192.168.1.0 s/d 192.168.10.62; Untuk menentukan IP valid, maka Jumlah Host -2 (network address dan broadcast address).

B.   Subnetting kelas B
IP address yang akan kita subnetting adalah 172.16.0.0/18
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0)
Berikut ini adalah penjelasan dari cara perhitungan diatas.
Jumlah Subnet = 2^x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 2^2 = 4 subnet.
Jumlah Host per Subnet = 2^y, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 2^14 = 16384 Host/subnet
Jumlah host yang valid/subnet = 2^y – 2 = 16382 Host
Blok Subnet = 256 – 192 = 64.

Tabel IP Address 172.16.0.0/18
No Subnet
Network Address
Host Valid
Broadcast Address
1
172.16.0.0
172.16.0.1 s/d 172.16.63.254
172.16.63.255
2
172.16.64.0
172.16.64.1 s/d 172.16.127.254
172.16.127.255
3
172.16.128.0
172.16.128.1 s/d 172.16.191.254
172.16.191.255
4
172.16.192.0
172.16.192.1 s/d 172.16.255.254
172.16.255.255

Penjelasan dari cara perhitungan diatas:
a.    Subnet mask binner (SM Binner)
Jumlah bit binner pada IP address adalah 32 bit, yang terbagi atas 4 oktet. Setiap oktet terdiri atas 8 bit yang dibatasi dengan titik atau dot. Berdasarkan CIDR atau notasi yang ditentukan diawal perhitungan tadi, yaitu /18. Maka bisa ditentukan bahwa Subnetmask binner adalah 11111111.11111111.11000000.00000000
b.    Subnet mask decimal (SM Decimal)Subnet mask desimal merupakan konversi dari subnet mask binner. Karena Subnet mask binner adalah 11111111.11111111.11000000.00000000, maka subnet decimal 255.255.192.0;
c.    Jumlah subnet
Karena sebnetting ini dilakukan pada kelas B, maka yang merupakan NET ID adalah dua oktet pertama dan dua oktet lagi merupkan HOST ID. Untuk menetukan jumlah blok pada sebuah IP address adalah jumlah bit 1 pada HOST ID. Karena pada HOST ID terdapat 2 buah angka 1, maka jumlah blok pada ip address tersebut adalah 2^2 = 4.
d.    Jumlah host/subnet
Cara penghitungan jumlah host ini merupakan kebalikan dari perhitungan jumlah blok. Untuk mencari jumlah host, yang perlu diperhatikan adalah jumlah bit 0 pada SM Binner diatas. Karena pada SM Binner tersebut terdapat 8 bit 0, maka jumlah host nya adalah 2^6 =64 .
e.    Jumlah Host valid atau IP Valid
Jumlah total range IP address diatas adalah 64 yang terdiri atas 192.168.1.0 s/d 192.168.10.62; Untuk menentukan IP valid, maka Jumlah Host -2 (network address dan broadcast address).

C.   Subnetting kelas A
IP address yang akan kita subnetting adalah 10.0.0.0/11
Analisa: 10.0.0.0/11berarti kelas A, dengan Subnet Mask /11 berarti
11111111.11100000.00000000.00000000 (255.224.0.0)
Berikut ini adalah penjelasan dari cara perhitungan diatas.
Jumlah Subnet = 2^x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 2^3 = 8 subnet.
Jumlah Host per Subnet = 2^y, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 2^21= 2097152 host
Jumlah Host yang valid/subnet  2^y – 2  => 2^21-2 = 2097150 Host
Blok Subnet = 256 – 224 =.32
Tabel IP Address 10.0.0.0/11
No Subnet
Network Address
Host Valid
Broadcast Address
1
10.0.0.0
10.0.0.1 s/d 10.31.255.254
10.31.255.255
2
10.32.0.0
10.32.0.1 s/d 10.63.255.254
10.63.255.255
3
10.64.0.0
10.64.0.1 s/d 10.95.255.254
10.95.255.255
4
10.96.0.0
10.96.0.1 s/d 10.127.255.254
10.127.255.255
5
10.128.0.0
10.128.0.1 s/d 10.159.255.254
10.159.255.255
6
10.160.0.0
10.160.0.1 s/d 10.191.255.254
10.191.255.255
7
10.192.0.0
10.192.0.1 s/d 10.223.255.254
10.223.255.255
8
10.224.0.0
10.224.0.1 s/d 10.255.255.254
10.255.255.255

Semoga bermanfaat...


EmoticonEmoticon